Rabu, 29 Mei 2013

DI KEJAR – KEJAR JONGLO ( ENGKEK )


Dulu waktu gue masih SD gue sering banget main kejar – kejaran, gue ngejar –ngejar cewe yang gue suka, Ya!! Sampai sekarang juga gitu sihh. Sekarang gue bukan nyeritain tentang gue ngejar – ngejar cewe tapi tentang gue dikejar – kejar oleh makhluk aneh, sebenarnya bukan hal – hal ghoib atau hal yang menyeramkan gitu , tapi!!! Emang agak menyeramkan juga.

            Waktu itu kira – kira gue kelas 6 SD pada sa’at itu gue pulang sekolah sekitar jam 1 siang itu gue ngeliat temen gue namanya daus dia sedang main kelereng sama si Jonglo , Jonglo itu orangnya jauh lebih tua dari kami umurnya sekitar 18’n dia mempunyai gangguan mental sejak kecil agak saiko gitu, gak tau kenapa dia jadi gitu, pertama gue ketemu pokoknya langsung gila gitu aja entah mengapa. Gue gak tau asal usulnya kenapa dia bisa jadi gitu dan itu jadi tanda Tanya besar bagi gue. Gue denger sih rumornya dia pernah diculik oleh makhluk luar angkasa yaitu alien, kata temen gue ( adek kelas ) saat dia diculik isi kepalanya itu dibedah dengan peniti, gak tau caranya pokoknya kepalanya di bedah dan otaknya diambil dengan menggunakan sumpit, dan otaknya tukar dengan isi perut babi (bayangin aja lo sendiri) dan gara – gara gak singkron makanya dia kena penyakit gila permanen( jelas aja gak singkron otak di tuker sama isi perut babi, bego!!)  begitu sih kata adek kelas gue di kelas 3 SD. Gue pun bingung dari mana si bocah tengil ini dapet cerita horror yang gak karuan gitu, tapi itu keren menurut gue. Bingungnya gue kok dia lebih tau dari pada gue kan duluan gue yang lahir,atau jangan – jangan dia Alien lagi!! :o




            Lalu langsung gue sapa aja temen gue yang namanya daus itu
Gue : ooiii daus!!! Pada ngapain
Daus : lagi ngegali kuburan kucing nih
Gue : lo kok main kelereng???
Daus : udah tau nanya tolol lu -_-“
Gue : ohh!! Iya sorry lol
Daus : kamprett!! Lo, mau ikut gak
Gue : boleh – boleh (dengan rasa heran karena di ajak main bareng orang gila)
Dan gue ikutin permainan mereka dan kebetulan gue juga bawa kelereng di tas gue kira – kira ada 19,5 butir kelereng 19butir kelereng utuh sama setengah kelereng gak tau kenapa kelerengnya jadi setengah, mungkin dilahap sama tas gue kali, satu gigitan dan ternyata teksturnya keras makanya dia Cuma makannya separo, dasar nih tas bikin mubazir.

 Tampa basa basi kami langsung bermain kelereng, tanpa berpanjang - panjang waktu permainan pertama pun selesai karena gue pemain hebat dan pertandingan pertama itu dimenangkan oleh daus, gue merasa kesal karena kelereng gue tersisa 9,5 butir kelereng 9 butir kelereng utuh dan setengah kelereng, gue makin kesel langsung gue buang tu kelereng setengah sialan. Permainan kedua dimulai taruhannya adalah 5 kelereng karena gue gak berani naruh semua, akhirnya pertandingan kedua gue yang menang ( cihhuuyy) pertandingan terus berlanjut hingga 6 kali pertandingan, 6 kali pertandingan itu yang menang hanya gue dan daus sedangkan si jonglo gak pernah menang satu kali pun, dia terus main dengan wajah marahnya hingga permainan ke 10 dia kalah terus dan semakin marah sampai – sampai dia melepas bajunya dan mengoceh – ngoceh gak karuan yang gak dimengerti oleh kaum manusia jangan – jangan itu bahasa Aliennya lagi yang keluar, jelas marah banget karena udah kalah banyak sampai satu toples tanggung itu habis tersisa 27,5 butir karena kalah, 27 butir kelereng utuh sama setengah kelereng, haahahaha!!! Ternyata kelereng setengah gue itu emang bikin sial. Permainan terus berlanjut permainan ke 12 dimulai dan di akhiri kemenangan yang dimenangkan oleh gue, si jonglo semakin marah dan menyebut – nyebut kami itu bermain curang .

Hingga pertandingan ke 13 si jonglo bertaruh 17,5 butir kelereng dan gue kaget, kok dia pake kelereng setengah buat di jadiin taruhan, perasaan gue udah gak enak dan merasakan hawa – hawa dark di tubuh jonglo, gue ngebayangin mungkin karena dia marah dia mungkin akan berubah jadi werewolf atau kerasukan setan apa gitu. Gue jadi takut dan gue berfikir untuk ngalah, gue bermain dengan tangan yang gemetaran, pas giliran gue yang tembak kelerengnya gue coba untuk melesetin sentilan gue tetapi apa daya tangan gue gemetar dan pas gue tembak tembakan gue mengenai gerombolan kelerengnya, hal buruk akhirnya terjadi gue kaget karena menang tanpa sengaja. Si jonglo tiba – tiba berdiri dan gue menatap wajahnya yang begitu sangar sambil gemetaran dan jonglo berteriak kencang “ BERANINYA KALIAN CURANGI SAYA”   “ HEAAAAHHH” (“DEMI TUHANNNN!!!) (mungkin jika dia teriak gitu gue lang sung pingsan) dia langsung nunjuk muka gue dengan mata melotot, jonglo mulai menggila dan dia tiba – tiba melepaskan celananya, gue makin kaget dan jantung gue berdegup kencang  ( tititnya keliatan) kami berdua terkejut dan serentak berteriak “ aaaaggggggghhhhhhh” kami respon langsung balik arah dan lebih memilih untuk menggunakan jurus kaki seribu, respon gue sebelum lari gue hamburin semua kelereng gue sedangkan si daus lebih memilih untuk membawa kelerengnya, kami pun berlari kencang si jonglo berdiam sejenak sambil memunguti beberapa kelereng lalu dia mengejar kami. Secepat kami berlari si jonglo terus lebih cepat sesekali dia melempari kami dengan kelereng yang ada di kedua tangannya.

(sorry jelek yang penting ada sketsanya)

Untung aja lemparan dia meleset jadi gue gak kena tapi si daus bernasib beda dia kurang beruntung, dia terkena lemparan si jonglo kira – kira terkena 3 kali, 1 kali terkena di kepala ( head shoot) dan 2 kali terkena di bahu ( double kill) (anak PB pasti tau). Saat di persimpangan kami berniat untuk berpencar tapi apa daya gue gak berani jadi gue memutuskan untuk mengikuti si daus, dengan cepat gue mengikuti arah larinya daus. Ternyata nasib sial si daus masih melekat di dirinya ternyata gang yang dia masuki bersama gue adalah gang buntu, gue juga lupa kalo itu gang buntu maklum karna saking paniknya gue , dengan jantung yang berdegup kencang kami berfikir keras untuk lari kemana lagi dan dengan perasaan gugup kami lebih memilih untuk bersembunyi di rumah seseorang yang gak kami kenal , kami langsung masuk dan bersembunyi di dekat jendela, pas gue liat di jendela  ternyata si jonglo tiba dengan rasa bingung dia menengok kanan dan kiri sambil mengeluarkan suara – suara triakan yang gak jelas, gue gugup banget saat melihat ekspresi wajahnya yang seram dan aneh, ekspresi wajahnya aneh banget gue menyangka mungkin itu wajah Aliennya yang keluar.

Akhirnya si jonglo menyerah dan dia berbalik arah, tidak jauh bergeraknya si jonglo lalu tiba – tiba terdengar teriakan di belakang kami “ ngapain kalian!!! Pergi sana pergi!!!!!!” ternyata itu sipemilik rumah, kagetnya gue minta ampun seperti roh diri gue hampir lepas dari jasadnya, terkejutnya kami langsung lari keluar rumah dan si jonglo juga kaget mendengar teriakan ibu – ibu pemilik rumah tersebut dan respon menengok kebelakang dan akhirnya dia melihat kami. dengan ekspresi aneh dan tertawa licik dia langsung berbalik lalu dengan cepat kearah kami dan dengan membentangkan kedua tangannya sepertinya dia siap untuk menangkap kami , gue menghayal sejenak saat dia menangkap kami lalu dia akan merobek – robek tubuh kami dengan gigitan superkuat lalu memakan kami dengan menaburkan bubuk boncabe level 15 agar tubuh kami terasa yami. Dan gue terbangun dari khayalan gue ternyata kami masih di jaga si jonglo ( Alhamdulillah belum mati, belum dimakan si jonglo) lalu si jonglo bergerak dengan cepat dan berusaha menangkap kami dengan posisi memeluk, kami langsung memecah gue kedepan sambil menunduk sedangkan si daus berlari kebelakang  sehingga kami luput dari tangkapannya tapi gerakan jonglo juga cepat tiba – tiba dia menarik baju gue, gue ketakutan dan menangis sambil berteriak “Tolonggg!!! Tolonggg!!!” gue mencoba memberanikan diri dengan menendang perut dan ketiaknya lalu genggamannya terlepas dari baju gue dan gue langsung lari dengan secepat mungkin, tapi gue bingung kenapa gak ada suara hentak kaki dibelakang, lalu gue berhenti dan menengok kebelakang ternyata si jonglo tidak mengejar gue tapi dia lebih memilih untuk menangkap si daus, daus emang udah terpojok, dia gak bisa kemana – mana lagi, gue berteriak “ ayo daus lari!! Cepet larii!!” lalu dia mencoba untuk lari dengan menggunakan teknik menunduk seperti gue , tetapi apa daya lagi – lagi keberuntungan tidak memihak kepadanya.

Naasnya si daus ditangkap oleh jonglo, daus langsung menangis dengan kencang dan tiba – tiba jonglo langsung menutup mulutnya dan menggigit lehernya itu insiden yang paling menyerampan dalam hidup gue , lalu gue berkata “ maafkan aku daus “ gue langsung lari dan pulang kerumah. Gue di marahin oleh ibu gue karena pulang telat, gue diam tanpa kata dan langsung masuk kekamar mandi, gue galau, gue nyalahin diri gue sendiri karna gue gak bisa nyelamatin teman gue, gue nyalain shower sambil nangis dan terduduk di tembok kamar mandi  sambil gosok – gosok kepala , gue nyesalin semuanya ( perasaan lebay banget gue nulisnya kaya orang baru putus aja) . selesai mandi gue langsung tidur dan mecoba untuk ngelupain semuanya, usaha gue untuk ngelupain semuanya ternyata mempengaruhi dunia mimpi gue saat gue tidur.


                                                                                                                         Bersambung.....

0 komentar:

Posting Komentar