Rabu, 05 Maret 2014

SARAH part 1



                               
                         Malam itu langit terasa terang dengan bulan purnama bulat sempurna, tetapi tidak beberapa lama tiba – tiba langitnya menjadi gelap dan hujan turun dengan begitu lebat, hujan pun turun di malam itu dan yang kulakukan hanya melamun sambil memeluk lutut didepan jendela sesekali memandangi air hujan yang berjatuhan. Sebelumnya nama ku Rian aku seorang yang pendiam dengan sifat ku yang selalu menyendiri aku lebih suka tiduran diatap rumah ku sambil memandangi langit dari pada harus melakukan hal yang merepotkan umurku 18 tahun aku baru lulus sma dan baru masuk di sebuah universitas swasta di jurusan teknologi komputer. Ditengah hujan yang begitu lebat mataku terfokus pada seorang gadis yang sedang berteduh di sebuah toko handphone yang sudah tutup, di depan toko itu terlihat gadis itu sedang berdiri mengenakan baju hame putih sambil memeluk tas coklatnya dengan wajah pucat kedinginan “kasihan sekali gadis itu” sebut ku dalam hati sambil memandanginya, di malam itu hujan makin lebat sehingga membuatku cemas dengan keadaan gadis itu.

                        Dengan memberanikan diri aku pun turun dari kamarku sambil membawa dua buah payung dan jaket dengan satunya untuk aku pakai sendiri. Niat ku untuk meminjamkan jaket dan payungku agar dia bisa pulang kerumahnya karena aku kasihan melihat seorang gadis yang terjebak hujan lebat di malam yang selarut ini. Aku mulai membuka pintu rumahku dan berjalan menuju keluar rumah, baru berada didepan pagar payungku sudah terasa berat karena derasnya angin hujan yang menimpaku tapi aku terus berusaha dengan berjalan sambil menundukan badan agar dapat melewati angin yang deras sehingga jalan ku lebih cepat. Akhirnya setelah beberapa menit  aku pun sampai di depan toko handphone yang tepat berada di seberang jalan rumah ku, dengan kondisi agak sedikit basah karena terkena cipratan – cipratan hujan.

                        Sesampai di toko handphone tersebut aku bingung karena tidak meliahat seorang pun yang berada di sana, dengan tanda Tanya besar dalam hati ku aku mulai melihat kekanan dan kekiri untuk memeriksa keberadaan gadis itu aku bertanya Tanya dalam hati “Kemana gadis itu??” sebutku dalam hati dengan wajah cemas. Tidak lama kemudian aku pun berfikir untuk meninggalkan payung dan jaket ku di sebuah meja yang berada tepat di depan toko handphone yang sudah tutup itu, tidak lama setelah menaruhnya di atas meja aku langsung pulang kerumah. Sesampai di depan rumah aku langsung masuk kedalam dan melepas jaketku yang lumayan basah lalu menggantungkan bersamaan dengan payung yang sudah ku tutup. aku merasa kedinginan lalu aku menyilangkan tangan dan memegang bahu ku sambil menggosok - gosokkan telapak tangan ke bahu ku, di dalam pikiran ku masih memikirkan tentang gadis itu sehingga membuat ku penasaran, dengan cepat aku langsung pergi kekamarku untuk melihat apakah gadis itu masih ada dan apakah dia juga memakai jaket dan payung yang kutinggalkan.

                        Saat berada di kamar aku langsung menuju kejendela kamarku dan dengan cepat menyingkai tirai penutup jendela kamar ku, akhirnya aku dapat bernafas lega dan dengan rasa bingung karena gadis itu masih berada di depan toko itu, aku semakin senang karena dia memakai jaket dan payung yang kutinggalkan tadi, “syukurlah!!! ku harap dia bisa pulang kerumahnya” sebutku dalam hati sambil bernafas dengan lega, setelah gadis itu membuka payungnya dia tiba – tiba mengangkat kepalanya dan melihat kearahku, tapak sekali wajah cantik gadis itu melihat ke arahku dan dia juga tersenyum kearah ku, aku pun semakin senang melihat senyum manisnya, lalu aku spontan langsung membalas senyumnya itu. setelah beberapa detik aku tersenyum lampu yang berada di toko handphone itu tiba – tiba mati aku pun kaget dengan kejadian itu dan sontak langsung membuka jendelanya dengan air hujan yang menimpa menusuk – nusuk wajah ku juga sebagian masuk kedalam kamarku lewat celah – celah tubuh ku tapi aku tetap memperhatikan kearah toko handphone itu dan yang terlihat hanya kegelapan, akhirnya aku menutup jendelanya karena banyaknya air hujan yang masuk kekamar ku.

                     Yang aku harapkan adalah semoga gadis itu baik – baik saja, aku masih duduk sambil memandangi kearah toko handphone dari kaca jendela kamarku dan setelah beberapa menit lampu itu kembali menyala dengan kedipan di awalnya. Aku semakin kaget dan khawatir dengan gadis itu karena setelah lampunya menyala gadis itu sudah tidak ada lagi, yang bisa kulakukan hanya berfikir positif “semoga gadis itu sudah pulang kerumahnya” sebutku pelan sambil menjatuhkan daguku kelutut. Malam pun makin larut waktu sudah menunjukan 01:15 mataku sudah mulai layu dan redup aku beranjak dari tempat dudukku tadi lalu menuju ke tempat tidur ku untuk beristirahat. Disaat aku tidur aku bermimpi aneh di mimpiku aku melihat gadis itu sedang menangis, gadis itu duduk terlungkup di sebuah tembok, perlahan aku mulai mendekatinya “hay!! kenapa kamu menangis” sebut ku pelan dia langsung bangun dan menatap ku dengan sinis “JANGAN MENDEKAT!!!” teriaknya kencang aku kaget dan jantungku mulai berdegup kencang, “kenapa?? tenang!! tenang!!” bicaraku sambil mengangkat rendah kedua tangan, “PERGI!! PERGI!!! TOOLOONGG!!” teriaknya makin kencang “TOOLLOONGGG!!! TOOLLOONNGG!!” teriaknya makin kencang sambil berlari menjauh dariku.

                       Tiba – tiba gadis itu ditusuk dari belakang tepat di belakang punggungnya oleh sesosok orang yang tubuhnya tidak terlalu tampak seperti bayangan, di depan mataku aku melihat cipratan darah yang keluar dari punggung gadis itu hingga mengenai wajah ku saat ditusuk oleh sesosok miterius tersebut aku sangat terkejut, dengan rasa gugup dan ketakutan aku langsung berteriak kepada sosok yang menusuk gadis itu ”woy!! jangan lari!!” teriak ku kencang, lalu sosok misterius itu langsung lari sambil menghempaskan pisaunya ke tanah, aku langsung pergi mengejarnya dengan tubuhku yang gemetar, larinya sangat cepet lalu aku berhenti sambil memegang kedua lutut ku karena cape, aku teringat gadis itu masih tergeletak penuh dengan darah, aku pun membalik arah dan menghampiri gadis itu lalu aku duduk dan mengangkat kepalanya tapi dia hanya terdiam dengan mata yang terpejam “bertahan lah!!” bicaraku pada gadis itu sambil memegang wajahnya dengan tangan ku yang penuh dengan darah, ternyata gadis itu sudah mati lalu kucoba menyingkai rambut yang ada diwajahnya agar wajahnya terlihat jelas, wajahnya sangat cantik perlahan ku pegang pipinya dan tiba – tiba matanya terbuka dengan melotot kearah ku aku sontak terkejut dan aku terbangun dari tidurku dengan wajah dan tubuh yang penuh dengan keringat “Astagfirullah” sebutku pelan sambil mengelap keringat di wajah “syukurlah itu hanya mimpi” bicaraku sambil menghela nafas.

                     Pagi yang cerah akhirnya tiba aku mulai melakukan aktivitas seperti biasa, aku kaget saat itu ingin pergi kuliah dan membuka pintu rumah tiba – tiba di bawah pintu ada jaket dan payung yang ku pinjamkan kepada gadis kemarin malam, disitu terlihat secarik kertas diatas lipatan jaket yang rapi dengan payung di sampingnya, perlahan aku mengambil dan kulihat bagian belakangnya, disitu bertuliskan “TERIMAKASIH :)”  aku tertawa kecil saat membacanya karena melihat tanda senyum di samping ucapan terimakasihnya, aku sangat senang tetapi hati ku masih bertanya Tanya tentang “siapa gadis itu??” dan “dimana rumahnya??” . aku lalu mengambil jaket dan payung itu lalu menaruhnya kekamar tepatnya di lemari pakaian. aku langsung pergi kekampus dan melakukan aktivitas seperti biasa dengan pikiran masih memikirkan gadis itu, saat belajar di kampus aku agak kurang konsen karena memikirkan gadis itu, seharian aku melamun diatap rumah ku memikirkan tentang gadis cantik yang berada di depan toko handphone itu.

                        Tidak terasa malam pun tiba serasa begitu cepat, dan setelah makan malam aku langsung pergi kekamarku lalu duduk didepan jendela sambil memeluk lutut, menanti – nanti kalo – kalo  gadis itu muncul lagi sehingga aku bisa menghampirinya dan  berkenalan dengannya. malam mulai larut dan jam menunjukan waktu 11:35 aku sudah mulai ngantuk, aku ketiduran di dekat jendela di mana aku duduk tadi untuk menanti gadis itu, lalu aku terbangun dan melihat kearah jam tangan ku ternyata sudah pukul 01:07 kutengok kejendela kamarku, dan aku kaget karena terlihat gadis itu sedang duduk dimeja depan toko sambil mengayun – ngayunkan kakinya. aku langsung bergegas turun dan keluar rumah untuk menghampirinya, didepan pintu rumah aku memasang jaket ku dan keluar melewati pintu depan, aku berjalan pelan menuju toko itu kulihat dari kejauhan tidak tampak gadis itu berada disitu aku terus berjalan hingga hampir sampai di depan toko yang telah tutup itu. setelah berada disana aku tidak melihat gadis itu aku sangat kebingungan tidak ada seorang pun disana, aku pun berniat untuk pulang karena bingung karena gadisnya juga sudah tidak ada lagi aku berbalik arah untuk menuju pulang tapi tiba – tiba terdengar suara tangisan aku sontak kaget karena suara tangisan itu membuat ku teringat dengan mimpi ku kemarin .

                        Dengan memberanikan diri kucoba berbalik  dan menoleh kebelakang, setelah kulihat ternyata gadis itu berada di pojok samping pintu toko sambil menangis kecil, kucoba untuk mendekatinya walau dengan rasa takut dan jantung berdegup kencang. degupan jantungku makin kencang saat aku mulai mendekatinya, aku sudah sangat dekat dengannya lalu kucoba lagi memberanikan diri untuk menyentuhnya saat ku ingin menyentuhnya tiba – tiba dia mengangkat kepalanya terlihat wajahnya menyeramkan penuh dengan darah. aku sangat terkejut darah ku naik kekepala dan jantungku seperti mau copot, aku mematung selama beberapa detik dan setelah itu langsung lari terbirit – birit sambil berteriak “heeaaahhh!!! aaa!!!” aku tidak berfikir apa – apa lagi dan langsung kabur menuju rumah, sepanjang aku berlari tanpa sadar kakiku menabrak sesuatu  entah itu bangku atau apa rasanya sakit sekali tepat kira – kira satu kilan dibawah lutut terbenturnya. sesampai dirumah aku langsung naik kekamarku, hati penasaran muncul lagi dan dorongan untuk menengok kejendela semakin kuat, lalu aku menengok kejendela terlihat gadis itu berdiri tegak dengan hame putihnya yang di penuhi dengan darah. jantung ku berdegup makin kencang saat melihatnya dan tiba – tiba dia menengok kearah ku dengan senyuman menakutkan, darah ku kembali memuncak dengan sekujur tubuhku merinding aku sontak langsung melompat ketakutan kearah tempat tidurku yang tidak jauh dari jendela tempat duduk ku tadi .

                        Aku menutup tubuhku dengan selimut , perasaan takut dengan tubuh di penuhi keringat  “sial ternyata gadis itu setan” bicaraku pelan sambil mengelap keringat di jidad ku dengan tangan, jantungku masih berdegup kencang aku mencoba untuk menutup mataku dan setelah beberapa menit akhirnya aku tertidur. ke esokan pagi aku terbangun aku merasa sakit di kakiku perlahan ku buka selimut untuk melihatnya, ternyata kakiku bengkak agak lebam ke biru - biruan


                                                                                                 Bersambung...

Sabtu, 18 Januari 2014

Mimpi buruk



Aku berada di suatu tempat yang daerahnya begitu mendung langit yang begitu gelap, aku kebingungan aku berlari dan terus berlari dengan tanpa tujuan. disepanjang jalan ku lihat gedung - gedung yang sudah tua dan hancur dengan di depannya ada banyak tumpukan - tumpukan sampah di penuhi dengan lalat - lalat yang beterbangan di sekitarnya tercium bau busuk menusuk hidung ku tapi aku terus berlari “dimana aku ini?? aku mau kemana??” tanyaku dalam hati, tiba - tiba di depan aku melihat sebuah kotak kecil berwarna coklat aku menghentikan lari ku, dengan perlahan ku buka kotaknya dan tiba - tiba muncul sebuah tangan yang ingin mencengkram ku, aku sontak kaget dan langsung melarikan diri ku coba menengok kebelakang untuk memastikan benda tadi, saat ku tengok kebelakang kulihat sesosok makhluk aneh dengan tubuh ditutupi kabut gelap di penuhi oleh tangan dan mata merah menyala aku langsung mempercepat lariku “aagghhh… makhluk apa itu!!” teriak ku pelan. 

Entah kenapa sepanjang ku berlari tiba - tiba aku tersandung oleh sesuatu segingga aku terjatuh “aaww!! apaan nih” bicaraku sambil memusut pinggang ku yang sakit Karena terjatuh tadi, aku mencoba bagun dan anehnya aku berada di sebuah sawah yang begitu luas disitu aku melihat kesekeliling yang terlihat hanya sawah dengan padi dan ilalang menjulang agak tinggi dan monster itu tidak terlihat lagi disini, di tengah sawah itu aku merasa kebingungan kemana arah yang harus ku tempuh aku ingin pulang aku merasa takut, gelisah, dan bingung. Aku kembali berlari entah kemana aku akan pergi, aku merubah gaya berlariku dengan langkah melompat supaya lebih mudah karena trak yang kulewati adalah sawah dengan tanaman yang menjulang tinggi, aku melompat begitu tinggi aku merasa seperti Memiliki kekuatan super dengan gaya lariku seperti ini “wwahhh!! kerenn!!” bicaraku pelan sambil melihat kebawah, kulihat daerah ini begitu luas hanya sawah yang terbentang aku terus berlari hingga ku lihat ada ujung dari tempat ini yaitu sebuah jurang yang dalam dan gelap terlihat seperti tanpa dasar.

Aku tidak bisa menghentikan lariku kakiku seperti bergerak sendiri dan akhirnya aku terjatuh di jurang itu aku berteriak begitu kencang sambil memejamkan mata ku "Aaagggghh....." dan kejadian aneh terjadi lagi tiba - tiba aku langsung berada di sebuah jalan yang tidak asing tepatnya berada dekat dengan rumah ku, aku bersyukur karena aku sudah tau arah tujuanku untuk pulang. Aku kembali berlari dan terus berlari hingga aku di stopkan oleh sebuah pasar disitu terlihat begitu banyak orang berlalu - lalang terlihat wajah semua orang agak gelap seperti tertutup bayangan mereka seperti tak menghiraukan ku aku berkali - kali di tabrak oleh mereka, mereka seperti tidak ada yang melihat ku tapi aku terus berjalan menuju rumah walau berkali - kali jatuh.

 aku terus menerobos kerumunan orang yang begitu banyak lalu tiba - tiba aku terjepit oleh beberapa orang aku merasa kesulitan utuk bergerak karena kerasnya jepitan mereka hingga aku tak berdaya sama sekali, aku sangat kesal lalu aku berteriak kencang "Woooyy!!!" tiba - tiba aku terjatuh lalu semua orang menatapku dengan mata merah menyala aku merasa sangat takut hingga membuatku berkeringat dan kaki ku gemetar hebat aku berusaha untuk bangkit lalu orang - orang itu perlahan mendekati ku mereka terlihat seperti zombie yang ingin memakanku aku sangat takut aku mencoba bangkit dan terus berlari menerobos mereka menyikut, mendorong, bahkan menendang untuk membuat ku terus berlari. Setelah beberapa gang yang kuliwati akhirnya aku sampai di rumah, aku membuka pagar dan masuk kedalam rumah setelah masuk ku lihat keluargaku dan semua seisi rumah berada diruang keluarga mereka terlihat sedang menunton televisi “semuanya!!ayo kita sembunyi semua orang suadah jadi zombie, ayah!! ibu!! kakak!! adek!! ayoo!!” lalu mereka semua menetapku dengan mata merah yang menyala aku terkejut “ternyata mereka sama!!” sebutku dalam hati dengan tatapan kosong, aku mencoba menyadarkan mereka ayah, ibu, kakak dan adik semua tidak menghiraukan ku bahkan mereka hampir membunuh ku dengan mencekik leher ku tapi untunglah aku bisa lepas dari mereka, aku langsung lari kelantai atas dan menuju ke kamar ku lalu aku kunci pintu kamar supaya tidak ada yang bisa masuk.

Terdengar keras suara deboran pintu aku sangat takut aku terduduk di pojok kamar sambil memeluk lutut perasaan takut makin menjadi sekujur tubuh ku bergetar “aku harus apa?? bagaimana ini??” pertanyaan itu memenuhi kepelaku, setelah beberapa menit tiba - tiba keadaan terasa sinyi senyap dan keadaan ku pun sudah mulai tenang, ku beranikan diri untuk mengecek keluar kamar, ku buka pintu kamar dengan perlahan dan ternyata tidak ada orang yang berada di lantai atas perlahan ku menuruni tangga di langkah ke lima aku berhenti dan menengok kelantai bawah terlihat berlalu- lalang bayak orang entah siapa mereka, jantungku berdegup kencang karena gugup lalu aku mencoba beranjak dari tempat ku ini dan berbalik, tiba - tiba di depanku terlihat seseorang dengan baju penuh darah membawa garpu dan pisau di kedua belah tangannya aku terkejut melihatnya dan langsung spontan menendangnya hingga dia jatuh terpental ke bawah tangga, semua orang yang berada di lantai dasar tadi langsung menatapku mereka langsung lari mengejarku, aku terkejut dan darah langsung naik kekepala karena mereka mengejarku dengan berlari aku sontak berbalik arah dan langsung melarikan diri aku pergi menuju kamar lalu menutup pintunya dan pergi ke pojok kamar sepertinya mereka semakin agresif mereka terus mendobrak pintu kamar ku.

Sekuat tenaga aku mendorong lemari pakaian ku untuk menghalangi pintu kamar, tapi apa daya mereka terlalu banyak sehingga pintu dapat terdobrak dan lemari yang ku halangkan dapat mereka robohkan dengan begitu mudah aku pun nekat aku memilih melarikan diri lewat jendela menaiki atap teras dan menuruni tiang listrik yang berada tepat di depan teras. Ku lihat di ujung jalan kerumunan orang berjalan cepat mendekati ku “tidakk!! mereka banyak sekali” teriak ku lalu aku kembali berlari menjauhi mereka, mereka semakin cepat mengejarku dengan berlari aku merasa aku pasti akan tertangkap sekarang karena lari mereka lebih cepat dariku tapi aku teringat dengan gaya lariku tadi yang begitu hebat dan aku pun menggunakannya hingga mereka tertinggal agak jauh di belakang ku, aku merasa sangat bersyukur “syukurlahh…” bicaraku sambil bernafas lega, di depan aku melihat sebuah bangunan yang sudah tua dan hancur aku pun pergi ke sana dengan niat untuk bersembunyi dan beristirahat karena terlalu lama berlari super sehingga membuatku sangat lelah.

 aku langsung masuk ke bangunan itu dengan perasaan was – was kalo – kalo ada zombi yang berada di dalamnya setelah kucek ternyata di tempat ini tidak ada seorang pun aku merasa bersyukur aku langsung mencari tempat peristirahatan yang tepat, baru aku mau mencari ternyata mereka sudah berada di depan bangunan kira - kira masih berjarak 100meter dari bangunan tempat ku berada. Tanpa berfikir panjang aku langsung mengangkat papan lantai dasar yang tersusun rapi ditempat kuberinjak aku langsung masuk kedalamnya keadaannya tidak terlalu dalam hanya muat untuk ku duduk dan rebahan saja aku langsung menutupi tubuh ku dengan susunan papan itu lalu aku merentangkan tubuhku dengan posisi tiduran aku merasa sangat lelah tidak beberapa lama “deg!! Tak!! Deg!! Tak!!” terdengar suara langkah kaki mendekati ku, aku memejamkan mata ku dan memeluk tubuhku karena takut, mereka bermondar – mandir di atas ku, aku penasaran lalu ku coba memberanikan diri untuk mengintip di lubang atau di sela papan yang agak renggang terlihat lalu – lalang orang begitu banyak sepertinya mereka semua mencariku.

aku kembali merebahkan tubuh ku aku sangat lelah dan takut aku hampir tertidur tapi di kagetkan oleh langkah besar seperti orang yang memakai sepatu besi, aku penasaran dengan suara yang ku dengar lalu ku coba untuk mengintipnya, terlihat seseorang dengan kostum samurai kuno dengan membawa katana panjang di tangan kanannya dia berjalan kearah ku dengan langkah gagahnya dan tiba – tiba dia berhenti di atas ku aku berasa sangat ketakutan hingga seluruh tubuh ku bergetar lalu seorang samurai itu menengok kearah bawah terlihat wajah anehnya dengan mata menyala menatap ku aku terkejut dia langsung mengangkat katananya dengan kedua tangannya seperti ingin menusukku aku sangat terkejut hingga membuat ku tidak bisa bergerak “ dia tau aku disini!!” bicaraku dalam hati, dengan cepat dia langsung menusukku aku memejamkan mataku  dan “ssrruukkk!!” katananya sangat terasa menusuk di kepalaku.

aku terbangun dan langsung membangunkan tubuhku hingga posisi duduk tubuhku penuh dengan keringat kulihat hari sudah siang “ aku gak sekolah ya!! ” bicaraku, kulihat jam dindingku dengan jarum jam mengarah ke jam 2 siang “ astaga!! Syukurlah tadi hanya mimpi “ bicaraku sambil menghela nafas, lalu aku turun dari kamar ku dan menuju ruang tamu rumah kulihat tidak ada seorang pun aku berlari kedapur dan juga tidak ada seorang pun di sana aku menuju kamar kakak,adik dan orang tua ku sambil berteriak agak kencang “ kakak!! Adikk!! Ibuu!! Ayah!! Kalian dimana?? “, “ jangan - jangan mereka pergi jalan – jalan, eh!! Gak mungkin kalo pergi pasti bilang bilang ke aku. Duhh kemana ya mereka!! “ bicara ku dalam hati, aku hampir sampai di kamar adik kudengar suara aneh didalam kamar adik lalu ku buka perlahan pintu kamar adik dan dengan sangat terkejut kulihat ayah, ibu, dan kakakku memakan adik ku dengan tubuh mereka penuh darah dan tubuh adik terpisah – pisah hingga semua isi perut nya berhamburan di lantai, aku sangat gugup hingga berkeringat lalu tiba – tiba kakak menoleh kearah ku dengan wajah yang penuh darah dan jantung di tangan kanannya, tubuh ku mematung melihatnya karena ketakutan, kakak tersenyum melihat ku dan dengan cepat melompat kearah ku “ aagghhhhh!!!” teriak ku kencang.

Dan aku pun terbangun dari tidur ku, kulihat jam dinding masih pukul 5 subuh terdengar suara mengaji di mesjid karena rumah ku dekat mesjid, bergegas aku bangun dan mengecek isi rumah kulihat adik di kamarnya ternyata masih tidur kulihat kakak ternyata sudah bangun dan asikk mengutak - atik leptopnya, kulihat ayah dan ibu ternyata mereka berada di ruang tengah bersiap – siap ingin ke mesjid “ syukurlah mereka gak menjadi zombie “ bicara ku pelan aku langsung menghampiri ayah dan ibu ku dan memeluk mereka “ ehh!! Kamu ini kenapa sih, ibu udah wudhu tauu!! “ bicara ibu ku agak terkejut “ gak papa kok “ balas ku sambil tersenyum “ aku ikut kemesjid yah tunggu!!! “ pintaku langsung lari kekamar mandi untuk bersiap – siap pergi kemesjid.


sebenarnya ini mimpi - mimpi yang digabung dan sedikit di modifikasi biar sedikit nyambung ya tapi tetap aja gak nyambung hahahaha..... sebenarnya itu mimpi - mimpi aneh banget ya setiap mimpi kan emang aneh hanya sebagian yang bisa kita mengerti dan hanya sebagian yang bisa kita ingat, ya klo aneh dan absurd mohon di maklumi namanya juga mimpi. padahal banyak lagi mimpi - mimpi buruk yang ingin aku ceritakan, mimpi ku memang penuh dengan petualangan udah kaya dora aja. ya udah deh tunggu yah lanjutannya