Rabu, 05 Maret 2014

SARAH part 1



                               
                         Malam itu langit terasa terang dengan bulan purnama bulat sempurna, tetapi tidak beberapa lama tiba – tiba langitnya menjadi gelap dan hujan turun dengan begitu lebat, hujan pun turun di malam itu dan yang kulakukan hanya melamun sambil memeluk lutut didepan jendela sesekali memandangi air hujan yang berjatuhan. Sebelumnya nama ku Rian aku seorang yang pendiam dengan sifat ku yang selalu menyendiri aku lebih suka tiduran diatap rumah ku sambil memandangi langit dari pada harus melakukan hal yang merepotkan umurku 18 tahun aku baru lulus sma dan baru masuk di sebuah universitas swasta di jurusan teknologi komputer. Ditengah hujan yang begitu lebat mataku terfokus pada seorang gadis yang sedang berteduh di sebuah toko handphone yang sudah tutup, di depan toko itu terlihat gadis itu sedang berdiri mengenakan baju hame putih sambil memeluk tas coklatnya dengan wajah pucat kedinginan “kasihan sekali gadis itu” sebut ku dalam hati sambil memandanginya, di malam itu hujan makin lebat sehingga membuatku cemas dengan keadaan gadis itu.

                        Dengan memberanikan diri aku pun turun dari kamarku sambil membawa dua buah payung dan jaket dengan satunya untuk aku pakai sendiri. Niat ku untuk meminjamkan jaket dan payungku agar dia bisa pulang kerumahnya karena aku kasihan melihat seorang gadis yang terjebak hujan lebat di malam yang selarut ini. Aku mulai membuka pintu rumahku dan berjalan menuju keluar rumah, baru berada didepan pagar payungku sudah terasa berat karena derasnya angin hujan yang menimpaku tapi aku terus berusaha dengan berjalan sambil menundukan badan agar dapat melewati angin yang deras sehingga jalan ku lebih cepat. Akhirnya setelah beberapa menit  aku pun sampai di depan toko handphone yang tepat berada di seberang jalan rumah ku, dengan kondisi agak sedikit basah karena terkena cipratan – cipratan hujan.

                        Sesampai di toko handphone tersebut aku bingung karena tidak meliahat seorang pun yang berada di sana, dengan tanda Tanya besar dalam hati ku aku mulai melihat kekanan dan kekiri untuk memeriksa keberadaan gadis itu aku bertanya Tanya dalam hati “Kemana gadis itu??” sebutku dalam hati dengan wajah cemas. Tidak lama kemudian aku pun berfikir untuk meninggalkan payung dan jaket ku di sebuah meja yang berada tepat di depan toko handphone yang sudah tutup itu, tidak lama setelah menaruhnya di atas meja aku langsung pulang kerumah. Sesampai di depan rumah aku langsung masuk kedalam dan melepas jaketku yang lumayan basah lalu menggantungkan bersamaan dengan payung yang sudah ku tutup. aku merasa kedinginan lalu aku menyilangkan tangan dan memegang bahu ku sambil menggosok - gosokkan telapak tangan ke bahu ku, di dalam pikiran ku masih memikirkan tentang gadis itu sehingga membuat ku penasaran, dengan cepat aku langsung pergi kekamarku untuk melihat apakah gadis itu masih ada dan apakah dia juga memakai jaket dan payung yang kutinggalkan.

                        Saat berada di kamar aku langsung menuju kejendela kamarku dan dengan cepat menyingkai tirai penutup jendela kamar ku, akhirnya aku dapat bernafas lega dan dengan rasa bingung karena gadis itu masih berada di depan toko itu, aku semakin senang karena dia memakai jaket dan payung yang kutinggalkan tadi, “syukurlah!!! ku harap dia bisa pulang kerumahnya” sebutku dalam hati sambil bernafas dengan lega, setelah gadis itu membuka payungnya dia tiba – tiba mengangkat kepalanya dan melihat kearahku, tapak sekali wajah cantik gadis itu melihat ke arahku dan dia juga tersenyum kearah ku, aku pun semakin senang melihat senyum manisnya, lalu aku spontan langsung membalas senyumnya itu. setelah beberapa detik aku tersenyum lampu yang berada di toko handphone itu tiba – tiba mati aku pun kaget dengan kejadian itu dan sontak langsung membuka jendelanya dengan air hujan yang menimpa menusuk – nusuk wajah ku juga sebagian masuk kedalam kamarku lewat celah – celah tubuh ku tapi aku tetap memperhatikan kearah toko handphone itu dan yang terlihat hanya kegelapan, akhirnya aku menutup jendelanya karena banyaknya air hujan yang masuk kekamar ku.

                     Yang aku harapkan adalah semoga gadis itu baik – baik saja, aku masih duduk sambil memandangi kearah toko handphone dari kaca jendela kamarku dan setelah beberapa menit lampu itu kembali menyala dengan kedipan di awalnya. Aku semakin kaget dan khawatir dengan gadis itu karena setelah lampunya menyala gadis itu sudah tidak ada lagi, yang bisa kulakukan hanya berfikir positif “semoga gadis itu sudah pulang kerumahnya” sebutku pelan sambil menjatuhkan daguku kelutut. Malam pun makin larut waktu sudah menunjukan 01:15 mataku sudah mulai layu dan redup aku beranjak dari tempat dudukku tadi lalu menuju ke tempat tidur ku untuk beristirahat. Disaat aku tidur aku bermimpi aneh di mimpiku aku melihat gadis itu sedang menangis, gadis itu duduk terlungkup di sebuah tembok, perlahan aku mulai mendekatinya “hay!! kenapa kamu menangis” sebut ku pelan dia langsung bangun dan menatap ku dengan sinis “JANGAN MENDEKAT!!!” teriaknya kencang aku kaget dan jantungku mulai berdegup kencang, “kenapa?? tenang!! tenang!!” bicaraku sambil mengangkat rendah kedua tangan, “PERGI!! PERGI!!! TOOLOONGG!!” teriaknya makin kencang “TOOLLOONGGG!!! TOOLLOONNGG!!” teriaknya makin kencang sambil berlari menjauh dariku.

                       Tiba – tiba gadis itu ditusuk dari belakang tepat di belakang punggungnya oleh sesosok orang yang tubuhnya tidak terlalu tampak seperti bayangan, di depan mataku aku melihat cipratan darah yang keluar dari punggung gadis itu hingga mengenai wajah ku saat ditusuk oleh sesosok miterius tersebut aku sangat terkejut, dengan rasa gugup dan ketakutan aku langsung berteriak kepada sosok yang menusuk gadis itu ”woy!! jangan lari!!” teriak ku kencang, lalu sosok misterius itu langsung lari sambil menghempaskan pisaunya ke tanah, aku langsung pergi mengejarnya dengan tubuhku yang gemetar, larinya sangat cepet lalu aku berhenti sambil memegang kedua lutut ku karena cape, aku teringat gadis itu masih tergeletak penuh dengan darah, aku pun membalik arah dan menghampiri gadis itu lalu aku duduk dan mengangkat kepalanya tapi dia hanya terdiam dengan mata yang terpejam “bertahan lah!!” bicaraku pada gadis itu sambil memegang wajahnya dengan tangan ku yang penuh dengan darah, ternyata gadis itu sudah mati lalu kucoba menyingkai rambut yang ada diwajahnya agar wajahnya terlihat jelas, wajahnya sangat cantik perlahan ku pegang pipinya dan tiba – tiba matanya terbuka dengan melotot kearah ku aku sontak terkejut dan aku terbangun dari tidurku dengan wajah dan tubuh yang penuh dengan keringat “Astagfirullah” sebutku pelan sambil mengelap keringat di wajah “syukurlah itu hanya mimpi” bicaraku sambil menghela nafas.

                     Pagi yang cerah akhirnya tiba aku mulai melakukan aktivitas seperti biasa, aku kaget saat itu ingin pergi kuliah dan membuka pintu rumah tiba – tiba di bawah pintu ada jaket dan payung yang ku pinjamkan kepada gadis kemarin malam, disitu terlihat secarik kertas diatas lipatan jaket yang rapi dengan payung di sampingnya, perlahan aku mengambil dan kulihat bagian belakangnya, disitu bertuliskan “TERIMAKASIH :)”  aku tertawa kecil saat membacanya karena melihat tanda senyum di samping ucapan terimakasihnya, aku sangat senang tetapi hati ku masih bertanya Tanya tentang “siapa gadis itu??” dan “dimana rumahnya??” . aku lalu mengambil jaket dan payung itu lalu menaruhnya kekamar tepatnya di lemari pakaian. aku langsung pergi kekampus dan melakukan aktivitas seperti biasa dengan pikiran masih memikirkan gadis itu, saat belajar di kampus aku agak kurang konsen karena memikirkan gadis itu, seharian aku melamun diatap rumah ku memikirkan tentang gadis cantik yang berada di depan toko handphone itu.

                        Tidak terasa malam pun tiba serasa begitu cepat, dan setelah makan malam aku langsung pergi kekamarku lalu duduk didepan jendela sambil memeluk lutut, menanti – nanti kalo – kalo  gadis itu muncul lagi sehingga aku bisa menghampirinya dan  berkenalan dengannya. malam mulai larut dan jam menunjukan waktu 11:35 aku sudah mulai ngantuk, aku ketiduran di dekat jendela di mana aku duduk tadi untuk menanti gadis itu, lalu aku terbangun dan melihat kearah jam tangan ku ternyata sudah pukul 01:07 kutengok kejendela kamarku, dan aku kaget karena terlihat gadis itu sedang duduk dimeja depan toko sambil mengayun – ngayunkan kakinya. aku langsung bergegas turun dan keluar rumah untuk menghampirinya, didepan pintu rumah aku memasang jaket ku dan keluar melewati pintu depan, aku berjalan pelan menuju toko itu kulihat dari kejauhan tidak tampak gadis itu berada disitu aku terus berjalan hingga hampir sampai di depan toko yang telah tutup itu. setelah berada disana aku tidak melihat gadis itu aku sangat kebingungan tidak ada seorang pun disana, aku pun berniat untuk pulang karena bingung karena gadisnya juga sudah tidak ada lagi aku berbalik arah untuk menuju pulang tapi tiba – tiba terdengar suara tangisan aku sontak kaget karena suara tangisan itu membuat ku teringat dengan mimpi ku kemarin .

                        Dengan memberanikan diri kucoba berbalik  dan menoleh kebelakang, setelah kulihat ternyata gadis itu berada di pojok samping pintu toko sambil menangis kecil, kucoba untuk mendekatinya walau dengan rasa takut dan jantung berdegup kencang. degupan jantungku makin kencang saat aku mulai mendekatinya, aku sudah sangat dekat dengannya lalu kucoba lagi memberanikan diri untuk menyentuhnya saat ku ingin menyentuhnya tiba – tiba dia mengangkat kepalanya terlihat wajahnya menyeramkan penuh dengan darah. aku sangat terkejut darah ku naik kekepala dan jantungku seperti mau copot, aku mematung selama beberapa detik dan setelah itu langsung lari terbirit – birit sambil berteriak “heeaaahhh!!! aaa!!!” aku tidak berfikir apa – apa lagi dan langsung kabur menuju rumah, sepanjang aku berlari tanpa sadar kakiku menabrak sesuatu  entah itu bangku atau apa rasanya sakit sekali tepat kira – kira satu kilan dibawah lutut terbenturnya. sesampai dirumah aku langsung naik kekamarku, hati penasaran muncul lagi dan dorongan untuk menengok kejendela semakin kuat, lalu aku menengok kejendela terlihat gadis itu berdiri tegak dengan hame putihnya yang di penuhi dengan darah. jantung ku berdegup makin kencang saat melihatnya dan tiba – tiba dia menengok kearah ku dengan senyuman menakutkan, darah ku kembali memuncak dengan sekujur tubuhku merinding aku sontak langsung melompat ketakutan kearah tempat tidurku yang tidak jauh dari jendela tempat duduk ku tadi .

                        Aku menutup tubuhku dengan selimut , perasaan takut dengan tubuh di penuhi keringat  “sial ternyata gadis itu setan” bicaraku pelan sambil mengelap keringat di jidad ku dengan tangan, jantungku masih berdegup kencang aku mencoba untuk menutup mataku dan setelah beberapa menit akhirnya aku tertidur. ke esokan pagi aku terbangun aku merasa sakit di kakiku perlahan ku buka selimut untuk melihatnya, ternyata kakiku bengkak agak lebam ke biru - biruan


                                                                                                 Bersambung...

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. do, buka blog aq yg satunya : http://melaimunilham.blogspot.com
    jgn lupa komentarnya :D

    BalasHapus